Kisah Pemuda Rela Kepanasan dan Kehujanan dengan Kostum Superhero Demi Sesuap Nasi

"Selama bekerja di perusahaan telekomunikasi, Patthi sudah bekerja paruh waktu sebagai penampil kostum superhero"

Viral | 24 November 2020, 22:49
Kisah Pemuda Rela Kepanasan dan Kehujanan dengan Kostum Superhero Demi Sesuap Nasi

TamanPendidikan.com - Pandemi Covid-19 memberikan pengaruh besar di dunia usaha. Banyak perusahaan yang mengalami penurunan pendapatan, kerugian, hingga penutupan usaha. Jadi tidak heran jika di masa pandemi ini banyak karyawan yang diPHK.

Salah satu karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja di masa pandemi ini ialah Muhammad Syukur Mohd Patthi (26). Sebelumnya dia bekerja di perusahaan telekomunikasi dan harus mengakhiri karirnya di perusahaan tersebut pada Agustus lalu.

TamanPendidikan.com

Foto: Bernama.com

Nasib yang menimpa Patthi ini tidak membuatnya patah semangat tetapi malah berusaha melanjutkan hidupnya dan menggunakan kreativitasnya mengenakan kostum 'Iron Man' untuk berdagang air jagung.

Dikutip dari Bernama pada Rabu (25/11/2020), Patthi mengatakan bahwa pemuda yang masih kuat tidak boleh terlalu mengandalkan bantuan dan pemberian orang lain. Selama masih ada alam, lebih baik mencari nafkah.

Dalam melakoni pekerjaan ini, Patthi tidak sendirian. Dia dan dan dua temannya Yusri Md Saad (35) dan Mohamad Zaidi Zainal Abidin (33) berdagang air jagung di persimpangan jalan dekat Bandar Perda, Bukit Mertajam, Malaysia.

TamanPendidikan.com

Foto: Bernama.com

Selama bekerja di perusahaan telekomunikasi, Patthi sudah bekerja paruh waktu sebagai penampil kostum superhero dan karakter kartun di grup bernama Geng Superhero Penang (GSP). Mereka sering mendapat pesanan untuk menghibur anak-anak di pesta ulang tahun.

Namun, sejak pandemi COVID-19 melanda negaranya, semua pesanan telah dibatalkan. Jadi dia harus memutar otak supaya tetap mendapat penghasilan dengan cara yang lain. Mengenakan kostum unik saat berjualan air jagung menjadi pilihannya untuk menarik pelanggan.
TamanPendidikan.com

Foto: Bernama.com

“Meski sekarang kami harus kehujanan dan kepanasan di pinggir jalan, setiap kali orang melambai atau membunyikan klakson, rasa lelah itu sepadan. Kami paham, sejak Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) diberlakukan, banyak orang yang merindukan suasana di luar… Kalau melihat kami bisa terhibur, saya juga senang, ”ujarnya.

Menurut Muhammad Syukur, pada awal usahanya mereka mengalami kerugian hingga 90 persen namun kini lebih stabil.

"Kami memberikan stok yang tidak terjual kepada staf barisan depan di pemblokiran jalan di sekitar Penang," katanya.


Baca Berita yang lain di Google News


Story

Artikel Pilihan

Artikel Terpopuler


Daun Media Network