Kisah Haru Siswa Rela Jualan Kue Keliling Demi Bisa Beli Ponsel

"Siswa rela jualan kue keliling demi bisa beli ponsel"

Viral | 17 October 2020, 12:09
Kisah Haru Siswa Rela Jualan Kue Keliling Demi Bisa Beli Ponsel

TamanPendidikan.com - Pandemi Covid-19 memaksa pembelajaran harus dilakukan secara jarak jauh guna meminimalisir penularan Covid-19.

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dinilai alternatif terbaik untuk menghindarkan siswa dari penularan Covid-19. Namun, disisi lain banyak siswa yang mengeluh karena tidak memiliki perangkat untuk melakukan PJJ.

Seperti halnya yang dialami oleh Sultan Zihan, siswa kelas IX SMPN Salopa asal kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Sultan mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan cara belajar online di masa pandemi. Sultan tidak memiliki ponsel sehingga terpaksa menumpang dengan teman-temannya yang memiliki ponsel pribadi.

Untuk membeli ponsel, Sultan rela keliling kampung dengan jalan kaki sambil menawarkan kue onde-onde jualannya.

Setiap hari, Sultan menjual onde-onde sekitar 200 buah. Tiap satu onde-onde dihargai Rp. 2000. Dari harga jual tersebut, Sultan mendapat keuntungan Rp.1000.

“Kalau sehari, saya alhamdulillah bisa dapat Rp 200.000 keuntungannya. Kalau lagi beruntung, ada pembeli yang memborong bisa sampai beli 30 sampai 40 onde yang dibeli. Saya membawa onde dari orang lain,” kata Sultan dirilis dari Kompas, pada Rabu (5/8/2020).

Keuntungan yang diperoleh dari jualan onde-onde ini akan digunakan untuk membeli ponsel guna memperlancar dalam belajar online.

Aktivitas berjualan kue onde-onde telah dijalani Sultan selama dua pekan terakhir. Sultan menjajakan kuenya dari pagi hari hingga sore hari dan harus menempuh jarak yang cukup jauh. Waktu tempuh dari rumah Sultan menuju kota Tasikmalaya sekitar dua jam apabila menggunakan motor.

Sultan menyadari bahwa kondisi perekonomian keluarganya tidak memungkinkan untuk membeli ponsel. Sehingga harus membantu kedua orangtuanya dalam mencari rezeki.

Selama ini, ibu Sultan juga berjualan onde-onde, namun hanya berjualan di wilayah kecamatan Salopa saja, tidak sampai ke wilayah perkotaan.

Sementara, ayah Sultan bekerja sebagai penjual pemantik api secara eceran di wilayah Terminal Salopo

Selain membantu kedua orangtuanya dalam mencari uang, Sultan juga selalu membantu ibunya untuk menyiapkan makanan bagi adik-adiknya.

Sultan ingin melanjutkan pendidikannya di sekolah menengah kejuruan (SMK) di Tasikmalaya. Sultan bercita-cita menjadi orang sukses dan berkecukupan. “Kalau saya sudah kaya dengan berjualan onde, saya mau bantu yang susah. Saya namanya Sultan Zihan Pak. Saya berusaha sembari giat belajar, tapi saya juga berjualan daripada bermain enggak jelas Pak,” kata Sultan


Baca Berita yang lain di Google News


Story

Artikel Pilihan

Artikel Terpopuler


Daun Media Network