Jelaskan Pengertian Rasul Ulul Azmi, Berikut Ciri-Ciri, Hikmah, dan 5 Nabi yang Menerimanya

"Muslim wajib meneladani sifat ini."

Edukasi | 19 September 2022, 05:00
Jelaskan Pengertian Rasul Ulul Azmi, Berikut Ciri-Ciri, Hikmah, dan 5 Nabi yang Menerimanya

TamanPendidikan.com - Setiap rasul memiliki tantangan yang berbeda dalam menyampaikan ajaran Allah kepada umatnya. Dari 25 orang rasul itu, ada 5 rasul yang mendapatkan gelar ulul azmi. Ulu/uli (أولي / أولو) artinya mempunyai atau memiliki. al-Azmi (العزم) artinyateguh atau tekad yang kuat. Ululazmi artinya memiliki keteguhan/tekad.

Disebut rasul ulul azmi artinya rasul memiliki keteguhan atau tekad yang kuat. Para rasul ulul azmi memiliki keteguhan, tekad, ketabahan, dan kesabaran yang sangat kuat. Ia teguh dalam menjalankan tugasnya, yaitu menyampaikan ajaran-ajaran Allah Swt.

Lima rasul ulul azmi inilah yang harus selalu kita teladani terutama kesabarannya dalam menghadapi perjalanan hidupnya. Rasul ulul azmi itu adalah Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, dan Nabi Muhammad SAW. Kelima rasul ini disebut dalam Al-Qur’an sebagai nabi yang sangat tinggi keteguhan dan kesabarannya.

Gelar Ulul azmi dijelaskan dalam Al Quran pada surat Al-Ahqaf ayat 35 dan surat Asy-Syura ayat 13.

فَٱصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْعَزْمِ مِنَ ٱلرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِل لَّهُمْ ۚ كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوعَدُونَ لَمْ يَلْبَثُوٓا۟ إِلَّا سَاعَةً مِّن نَّهَارٍۭ ۚ بَلَٰغٌ ۚ فَهَلْ يُهْلَكُ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْفَٰسِقُونَ

Kisah Kesabaran Nabi Ulul Azmi
Berikut ini adalah kisah singkat kesabaran para rasul ulul azmi:

1. Nabi Nuh a.s.

Tentunya kamu masih ingat bagaimana kegigihan Nabi Nuh a.s. dalam mendakwahkan ajaran Allah Swt. kepada umatnya. Ia mengajak manusia agar menyembah Allah dan melarang memperhambakan diri kepada selain Allah.

Akan tetapi, manusia pada masa itu tidak mengacuhkan seruannya. Seruan Nabi Nuh a.s. itu mereka sambut dengan cemooh dan ejekan.

Selama 950 tahun Nabi Nuh a.s. menyiarkan ajaran Allah Swt, tetapi umatnya tetap saja ingkar. Yang lebih menyakitkan, ternyata dakwah beliau ditentang oleh keluarganya sendiri. Anak dan istrinya menolak beriman kepada Allah.

Bahkan ketika ditimpakan bencana berupa banjir besar, putranya sendiri yang bernama Kan’ān menolak diajak naik ke perahu ayahnya. Orang tua mana yang tega membiarkan anak keluarganya di azab oleh Allah, sementara ayahnya selamat. Namun, Nabi Nuh a.s. tetap tabah menghadapi ujian itu.
 
2. Nabi Ibrahim a.s.

Nabi Ibrahim a.s. dikenal sebagai Abul Anbiya artinya bapak para nabi. Karena generasi setelah beliau banyak yang diangkat oleh Allah sebagai nabi.

Setelah diangkat menjadi rasul, Nabi Ibrahim a.s. terkenal dengan keberanian dan kepatuhannya dalam menjalankan perintah Allah. Nabi Ibrahim a.s. berani menyatakan untuk memisahkan diri dari kepercayaan kaumnya, termasuk ayahnya sendiri yang bernama Azar.

Nabi Ibrahim a.s. menunjukkan kebatilan sebuah berhala/patung kepada kaumnya. Nabi Ibrahim berani menghancurkan patung-patung sesembahan Raja Namrud dan kaumnya.

Akhirnya Nabi Ibrahim a.s. dibakar hidup-hidup, tetapi tetap selamat berkat pertolongan Allah. Ada banyak kesabaran dan keteguhan Nabi Ibrahim a.s. yang dapat kita ketahui lebih lanjut. Karena ketaatan Nabi Ibrahim a.s. kepada Allah, doanya selalu dikabulkan.

3. Nabi Musa a.s.

Nabi Musa as. sejak bayi dihadapkan pada ancaman Raja Fir’aun yang akan membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir. Selain itu, kerelaan ibunya menghanyutkan bayi Musa di sungai Nil adalah pengorbanan yang sangat berat.

Setelah diangkat menjadi rasul, Musa a.s. juga mengalami tantangan yang sangat berat, yaitu melawan Fir’aun dan pasukannya, yang merupakan raja di istana tempat beliau dibesarkan.

Selain itu, pembelaannya pada Bani Israil yang tertindas membuatnya keluar dari istana Fir’aun menuju Madyan, dengan berprofesi sebagai pengembala kambing milik Nabi Syu’aib a.s. selama sepuluh tahun.

Lalu, Nabi Musa as. diperintahkan Allah untuk kembali menemui Fir’aun dan mengajaknya beriman kepada Allah. Musa a.s. harus berhadapan dengan pasukan Fir’aun.

Musa a.s. berhasil menyelamatkan sebagian penduduk Bani Israil setelah mengalahkan para tukang sihir Fir’aun. Musa a.s. diuji kesabarannya membawa bani Israil keluar dari Mesir menuju Baitul Maqdis.
 
4. Nabi Isa a.s.

Nabi Isa a.s. dilahirkan tanpa ayah sehingga masyarakat menyampaikan tuduhan yang tidak baik kepada Siti Maryam. Nabi Isa a.s. diberikan mukjizat mampu berbicara saat masih bayi, menyembuhkan orang sakit, dan menghidupkan orang mati atas izin Allah.

Kemukjizatan tersebut tidak membuat Nabi Isa as. keluar dari statusnya sebagai manusia dan hamba Allah Swt. Nabi Isa a.s. juga memiliki mukjizat berupa kemampuan menghidupkan burung yang terbuat dari tanah. Nabi Isa a.s. menunjukkan mukjizatnya atas izin Allah Swt.

Mukjizat inilah yang membuat beliau dianggap sebagai Tuhan oleh orang-orang Nasrani. Dengan kekuasaan Allah Swt. beliau dilahirkan dengan perantaraan ibu saja.

Keajaiban kelahiran ini menjadi ujian kepada manusia, percaya atau tidak kepada kekuasaan Allah Swt. Nabi Isa a.s. dalam menjalankan dakwahnya diancam dan direncanakan untuk dibunuh dengan cara disalib.

Namun Allah Swt. menyelamatkan Nabi Isa a.s. dengan cara diangkatkan ke langit sebagaimana firman Allah dalam Q.S. an-Nisa/4:157.

5. Nabi Muhammad saw.

Sebagai nabi terakhir Muhammad saw. juga mengalami banyak tantangan. Beliau lahir dalam keadaan yatim. Ayahnya yang bernama Abdullah bin Abdil Mutalib meninggal sejak Muhammad dalam kandungan.

Ketika usia kanak-kanak (sekitar 6 tahun) ibunya Siti Aminah pun meninggal dunia. Pada usia 40 tahun, Muhammad saw. diangkat menjadi rasul. Beliau mendapat berbagai ancaman dari kaum Quraisy, termasuk ancaman pembunuhan.

Bahkan, beliau harus terusir dari kampung halamannya. Ketika hijrah ke Thaif, beliau dilempari batu, dituduh gila, dan hendak dibunuh. Namun, beliau tetap tabah, sabar dan berdoa pada Allah agar memberi petunjuk pada mereka.

Kemudian diperintahkan untuk berhijrah ke Madinah. Nabi Muhammad ditemani Abu Bakar berangkat ke Madinah. Akhirnya Islam diterima oleh penduduk Madinah dan tersebar dengan pesat di kota tersebut.

Ciri-Ciri Rasul Ulul Azmi
Berikut ini adalah beberapa ciri Ulul Azmi, yaitu:

• Memiliki seruan dakwah dan ajaran yang universal untuk semua umat manusia bahkan juga jin dan makhluk Allah SWT lainnya.
• Selalu berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah swt supaya kaumnya diberikan hidayah dan rahmatNya.
• Mengajarkan ajaran kitab Samawi
• Mengajarkan dan menyampaikan ajaran agama Islam beserta dengan syariatnya.
• Menerima sebuah perjanjian dan juga wasiat dari Allah SWT.
• Mempunyai kesabaran, ketabahan, serta tekad yang kuat.
• Selalu memohon dan berdoa kepada Allah SWT supaya kaumnya tidak menerima azab.

Namun, secara umum gelar Ulul Azmi lebih ditekankan pada tekad serta keteguhan hati dan juga disertai dengan kesabaran serta ketabahan dalam menghadapi dan menjalankan semua bentuk tantangan dan rintangan dalam mengajarkan ajaran agama Islam.

Hikmah Beriman Kepada Rasul Ululazmi

Sebagai muslim, kita harus meyakini apa yang disampaikan oleh para rasul. Rasul menyampaikan risalah kehidupan agar manusia menjalani kehidupan sesuai dengan perintah Allah. Dengan menjalani perintah Allah manusia akan menemui kehidupan yang bahagia. 

Meyakini rasul-rasul Allah dapat menumbuhkan semangat untuk mengetahui isi kitab-kitab Allah. Dengan mempelajari isi kitab-kitab Allah, kita akan memahami kisah-kisah keteladanan para rasul yang patut dijadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari. 

Allah menampilkan kisah-kisah para rasul dalam kitab suci AlQur’an. Muslim yang baik selalu mengambil keteladanan dari kisah kesabaran para rasul Ululazmi. Dengan mengetahui keteladanan para rasul akan tumbuh sikap perilaku terpuji yang dapat dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, kalian tumbuh menjadi orang yang santun, berperangai muslim, serta berakhlakul karimah.


Baca Berita yang lain di Google News


Story

Artikel Pilihan

Artikel Terpopuler


Daun Media Network