Jelaskan Pengertian Harmoni, Berikut Jenis Akor, Rangkaian, dan Teori Ilmunya

"Ketahui Juga Pendapat Para Ahli Tentang Harmoni di Bawah Ini."

Edukasi | 16 December 2022, 03:21
Jelaskan Pengertian Harmoni, Berikut Jenis Akor, Rangkaian, dan Teori Ilmunya

TamanPendidikan.com - Harmoni adalah ilmu pengetahuan musik yang memberikan bekal dalam mengembangkan melodi berdasarkan akor dan tangga nadanya.

Mengembangkan melodi biasanya dilakukan pada saat seorang pemain musik memberikan isian-isian tertentu dan yang paling banyak pada saat mengisi interlude pada suatu lagu (improvisasi).

Ilmu Harmoni dapat dijadikan dasar dalam improvisasi, yang pada dasarnya bertujuan agar lagu menjadi lebih indah dan menarik dengan tambahan pengembangan melodi dari lagu tersebut.

Teori dalam Ilmu Harmoni dimulai dari pembentukan triad atau biasa disebut akor tiga nada, baik itu di dalam tangganada mayor maupun dalam tangganada minor. Akor-akor pokok tersebut seperti, akor tonika, sub-dominan, dan dominan adalah bentuk keselarasan nada-nada yang disusun secara vertikal berdasarkan tangganada.

Kemudian akor-akor inilah yang sebenarmya memiliki kedudukan dan peranan penting dalam seluruh karya atau komposisi musik.

Pengertian Harmoni Menurut Para Ahli

1. Menurut Bonoe “2003:180”
Bonoe mengatakan bahwa pengertian harmoni adalah cabang ilmu pengetahuan musik yang kemudian membahas dan juga membicarakan terkait keindahan komposisi musik.

2. Menurut Malm “1996:15”
Malm mengatakan bahwa harmoni juga terdiri dari tiga atau lebih nada yang kemudian dibunyikan secara bersama-sama atau pada umumnya disebut juga dengan akord.

Jenis Akor dalam Harmoni Musik

Jenis akor-akor yang pokok itu adalah akor tonika, sub-dominan, dan dominan. Jenis masing-masing dari akor tersebut adalah sebagai berikut.

1. Tonika, yaitu akor tingat I dalam tangganada mayor, dan akor tingat i dalam tangganada minor. 

2. Sub-dominan
, yaitu akor tingkat IV dalam tangganada mayor, dan akor tingkat iv dalam tangganada minor.

3. Dominan, yaitu akor tingkat V pada tangganada mayor, dan akor tingkat v pada tangganada minor.

Rangkaian Harmoni
Adapun beberapa rangkaian terkait harmoni dalam musik, berikut penjelasannya;

1. Nada Tambahan

Agar nada-nada lain yang tidak termasuk nada harmoni dapat dipakai bersamaan, dibuat ketentuan-ketentuan berikut ini:

a. Nada yang berada di antara dua nada harmoni pada waktu melodi bergerak ke atas atau ke bawah disebut nada sisipan (passing note), karena berada di antara nada harmoni tersebut.

b. Nada yang berada di antara nada harmoni pada waktu melodi bergerak ke atas atau ke bawah, tetapi pada pukulan kuat disebut nada pendahulu (appogiatura), karena berada di antara nada harmoni tersebut tetapi pada hitungan yang kuat.

c. Nada yang berada di antara dua nada harmoni yang sama, jadi pada waktu melodi bergerak ke atas atau ke bawah kemudian kembali lagi, disebut nada bantu (auxiallary note), karena berada di antara nada harmoni di mana nada tersebut kembali lagi semula.

d. Nada yang berada di antara nada harmoni pada waktu melodi bergerak secara bergantian ke atas atau ke bawah disebut nada ganti (changing note), karena secara berganti arah.

2. Kadensa

Kadensa adalah suatu rangkaian harmoni sebagai penutup pada akhir melodi atau di tengah kalimat sehingga bisa menutup sempurna melodi tersebut atau setengah menutup (sementara) melodi tersebut.

3. Tierce de Picardie

Kalau dalam suatu tangga nada minor, kemudian masuk tangga nada mayor, di mana nada terts minor menjadi terts mayor, hal ini disebut dengan Tierce de Picardie.

4. Modulasi

Modulasi adalah pergantian dari satu tangga nada ke tangga nada lain. Hal ini sering dilakukan di tengah-tengah lagu.

Teori Ilmu Harmoni

Teori harmoni yang utama adalah tonal system (sistem tonal) tri suara atau triad. Kemudian, jika kita menyusun tiga nada, maka masing-masing akan berjarak terts. Dalam hal ini ada terts besar (major third/m3) dan terts kecil (minor third/m3)/.

Selain itu, pada nada alasnya sering dikenal dengan nada bas. Dengan begitu, akan menghasilkan akor yang sering disebut sebagai trisuara.

Dalam harmoni klasik , konsep trisuara itu sering dijadikan sebagai proses pembentukan konsep akor. Oleh sebab itu, biasanya seorang komposer akan bisa membuat suatu kombinasi walaupun tak berdasarkan susunan interval terts. 

Selain itu, seorang komposer kontemporer biasanya bisa membentuk struktur susunan nada dalam sistem tonenya, yaitu pada interval kwart (perfect fourth/P4 dan augmented fourth/A4), interval kwint (perfect fifth/P5 dan diminished fifth/d5), interval second (major second/M2 dan minor second/m2), dan sebagainya.


Baca Berita yang lain di Google News


Story

Artikel Pilihan

Artikel Terpopuler


Daun Media Network