Sekolah bisnis berperan penting dalam solusi kemiskinan dan reformasi kelembagaan di Indonesia.
Peran Strategis Sekolah Bisnis
Sekolah bisnis di Indonesia memiliki tanggung jawab lebih dari sekadar mencetak lulusan berkualitas. Mereka diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan, terutama dalam mengatasi isu kemiskinan dan reformasi kelembagaan. Menurut Prof. Didi Achjari, Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, sekolah bisnis harus berperan aktif dalam mencari solusi untuk tantangan pembangunan struktural yang dihadapi Indonesia saat ini.
Inovasi Kurikulum dan Penelitian
FEB UGM telah merancang berbagai program akademik dan penelitian yang berfokus pada dampak kemasyarakatan. Inovasi kurikulum seperti MBA in Sustainability Management dan Master of Economic Development menekankan pada isu keberlanjutan. Selain itu, kurikulum terkait data analytics juga dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan analisis mahasiswa. Upaya ini termasuk dalam continuous improvement yang menjadi bagian penting dari akreditasi AACSB.
FEB UGM juga mendorong penelitian kolaboratif untuk penyusunan kebijakan. Salah satu contohnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Elan Satriawan bersama Prof. Abhijit Banerjee dari MIT, yang mengevaluasi dampak program penanggulangan kemiskinan. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal internasional terkemuka.
Selain itu, FEB UGM aktif dalam literasi keuangan digital dengan memberikan pelatihan Sidek-Edu untuk mempermudah belajar akuntansi. Inovasi lain yang dikembangkan adalah Gadjah Mada Digital Transformation Governance Index (GM-DTGI), yang digunakan untuk menilai kinerja transformasi digital di Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Prof. Didi mengajak seluruh anggota Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) untuk meningkatkan relevansi sekolah bisnis melalui dampak kemasyarakatan. Reorientasi misi dan rencana strategi diperlukan untuk mengakomodasi berbagai isu ekonomi dan bisnis yang strategis di masyarakat.