https://www.instagram.com/hendrakaiju/
TamanPendidikan.com - Seorang polisi menjumpai anak-anak Papua yang mengenakan noken melintasi pos penjagaan. Saat sang anak-anak tersebut ditanya, rupanya
noken yang dipakainya merupakan noken asli yang terbuat dari serat kayu anggrek.
Sang polisi pun merasa sangat beruntung bisa menjumpai tas noken yang asli. Sembari merekam momen tersebut, si polisi berinisiatif membeli tas noken yang biasa digunakan masyarakat Papua untuk membawa barang dalam kehidupan sehari-hari. Video tersebut lalu diunggah di akun @hendrakaiju di Instagram.
Di Papua, jamak ditemui masyarakat yang membawa noken dengan meletakkan tali di atas kepala. Noken juga telah didaftarkan ke UNESCO sebagai salah satu hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia.
Kini noken juga sudah di jual bebas di pasaran daerah Papua. Bahkan di toko online pun sudah banyak yang menjualnya. Namun yang dijual tersebut adalah noken imitasi alias bukan yang asli terbuat dari serat kayu melainkan dari benang. Pasalnya apabila ingin membeli noken asli
yang terbuat dari serat kayu sudah tergolong langka.
Kembali ke lanjutan tayangan video, tanpa berpikir panjang, anak-anak Papua itu pun langsung menyebutkan harga ketika ditanya oleh pak polisi. Sang anak papua tersebut memberi harga Rp 150 ribu untuk noken yang terbuat dari serat kayu anggrek tersebut. Sang polisi pun langsung memberikan uang sejumlah yang diminta anak tersebut.
Aksi dari sang polisi ini ternyata berhasil menarik perhatian warganet yang menyaksikannya. Tak heran banyak warganet yang berbondong-bondong memberikan berbagai komentar dan tanggapannya di kolom komentar video tersebut.
"Mulia skali ... membantu sesama dengan cra tersendiri ... di berkati selalu," tulis akun @tirza52.
"150 utk noken yg asli dr kayu atau anggrek itu sangat sangat murah, sebab kalau sdh sampe di kota harganya bisa 5 - 10x lipat," balas akun @dylonrafael.
"Dari dulu pengen banget tas gitu,biar seru aja dibawa kemana mana, apalagi yg warnanya alami warna serat pohon," tulis akun @fbrnllrv.
