Pentingnya Deteksi Dini HIV, Sifilis, dan Hepatitis B Selama Kehamilan

image

Deteksi dini infeksi HIV, sifilis, dan hepatitis B pada ibu hamil penting untuk mencegah penularan ke bayi.

Deteksi Dini: Langkah Awal Pencegahan

Penularan infeksi HIV, sifilis, dan hepatitis B dari ibu ke bayi dapat dicegah dengan deteksi dini melalui tes cepat yang terjangkau. Tes ini mendukung diagnosis dan pengobatan dini selama kehamilan, seperti yang terungkap dari riset Pusat Kedokteran Tropis (PKT) UGM di 22 Puskesmas di Bandung dan Bogor pada Maret hingga September 2024.

Intervensi di kedua wilayah tersebut berhasil meningkatkan cakupan tes HIV, sifilis, dan hepatitis B pada ibu hamil secara signifikan. Inovasi layanan berbasis puskesmas dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan, ungkap Prof. Ari Probandari dari PKT UGM.

Inovasi Layanan Kesehatan Ibu dan Anak

Selama delapan bulan pelaksanaan studi MENJAGA, 22 puskesmas di Bandung dan Bogor menerapkan pendekatan Continuous Quality Improvement (CQI). Tujuannya adalah meningkatkan cakupan tes triple eliminasi pada ibu hamil. Studi ini diharapkan dapat memperkuat layanan kesehatan ibu dan anak di Indonesia.

Di Puskesmas Rumpin, Kabupaten Bogor, cakupan tes meningkat dari 50% menjadi 126,8% pada Desember 2024. Peningkatan ini adalah yang tertinggi dibanding puskesmas lainnya setelah dilakukan intervensi, kata Ari.

dr. Kuncahyo Sri Harri Murthi, kepala Puskesmas Rumpin, merasa bersyukur puskesmasnya menjadi lokasi intervensi studi ini. Inovasi mereka bahkan memenangkan lomba inovasi tingkat kabupaten.

Di Kota Bandung, upaya serupa dilakukan dengan penguatan jejaring bidan swasta, pembentukan tim CQI lintas program, dan pembuatan format pelaporan terintegrasi. Hasilnya, sebagian besar puskesmas intervensi mengalami peningkatan capaian tes.

dr. Ira Jani Dewi, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bandung, menyatakan studi ini mendorong analisis masalah dengan pendekatan lebih terstruktur dan sistematis.

Peneliti utama studi MENJAGA, Ari Probandari, berharap hasil penelitian ini memberikan dampak positif bagi perbaikan layanan tes dan pengobatan. Studi ini merupakan kerja sama antara PKT UGM, Universitas Sebelas Maret, London School of Hygiene & Tropical Medicine (LSHTM), dan University of New South Wales (UNSW), dengan dukungan dari UK Medical Research Council.

Studi MENJAGA, yang namanya diambil dari kata antenatal care (ANC), diharapkan berkontribusi dalam upaya mewujudkan triple elimination di Indonesia.


You Might Also Like