TamanPendidikan.com - Suatu drama menenggangkan terjadi dalam final lompat tinggi putra di Olimpiade Tokyo beberapa hari lalu. Ini adalah drama yang menyentuh. Kisah medali emas yang dibagi dua atlet, beda negara.

Atlet Italia, Gianmarco Tamberi berhadapan dengan Mutaz Essa Barshim dari Qatar di final Olimpiade Tokyo. Keduanya dalam final meraih lompatan dengan ketinggian yang sama, yaitu 2,37 meter.

https://www.youtube.com/watch?v=uVl3sCpg3tU
Panitia Olimpiade memberikan tiga kesempatan pengulangan lompatan lagi untuk masing-masing dari mereka. Tetapi mereka tetap sama tidak dapat mencapai lebih dari 2,37 meter.

Lalu diusulkan satu upaya lompatan lagi yang diberikan kepada keduanya. Nahas Tampberi, atlit Italia, menarik diri dari kesempatan terakhir. Dia mengalami cedera kaki yang serius. Medali emas pun dipastikan kandas darinya.

Saat semua penonton dan panitia menunggu giliran Barshim hal tak terduga terjadi. Tiba tiba Barshim asal Qatar tersebut bertanya kepada panitia.

"Apakah emas dapat dibagi di antara kami berdua jika saya mundur dari upaya lompatan terakhir?" ujar Barshim.

Panitia lalu memeriksa dan mengkonfirmasi, kemudian menjawab: "Ya bisa emas akan dibagi di antara kalian berdua, jika kamu tidak juga melompat,". 

https://www.youtube.com/watch?v=uVl3sCpg3tU

Barshim kemudian tidak memikirkan apa pun. Dia langsung mengumumkan penarikan diri dari upaya lompatan terakhir. Melihat ini, atlit Italia Tamberi berlari dan memeluk Barshim dan berteriak.

Keduanya menyabet medali emas dalam cabang ini. Sungguh kisah yang mengharukan.