https://www.instagram.com/p/CSq-USTF-yO/
TamanPendidikan.com - TNI AD mengambil langkah tegas terhadap seorang anggota berinisial Praka AMT yang diduga menghalangi ambulans di wilayah Jakarta Timur. Aksi tak terpuji anggota TNI AD itu viral di media sosial (medsos) tiktok beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Penerangan AD (Kadispenad), Brigjen TNI Tatang Subarna mengatakan Praka AMT telah diproses hukum dan diberikan tindakan tegas terkait tindakannya yang diduga sengaja menghalangi laju mobil ambulans.
"Hal tersebut terbukti dengan adanya tindakan yang telah diambil terhadap oknum prajurit, atas nama Praka AMT yang diduga dengan sengaja menghalangi laju ambulans saat membawa pasien di daerah Otista Raya, Jakarta Timur, pada Jumat (13/8) lalu," kata Tatang dalam keterangannya, Senin (16/8/2021).
Ia menegaskan, tindakan tegas yang diberikan kepada prajurit yang melakukan pelanggaran tersebut sudah sesuai dengan komitmen pimpinan TNI AD.
"Tindakan tegas terhadap oknum prajurit yang melakukan pelanggaran sudah menjadi tekad dan komitmen Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Andika Perkasa, dalam rangka membangun profesionalisme TNI AD yang berintengitas, serta taat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku," tegasnya.
Sebelumnya beredar sebuah video yang memperlihatkan mobil ambulans sedang melintas dengan sirine meraung. Dalam keterangan video tersebut disebutkan bahwa ambulans tersebut dalam keadaan darurat karena membawa bayi kritis yang lahir karena premature sehingga harus cepat di bawa Rumah Sakit Budhi Asih.
Namun saat melintas di lampur merah, seorang anggota TNI terlihat berhenti terlalu kanan di jalur Transjakarta yang dilalui Ambulans tersebut. Alhasil, spion motor anggota TNI tersebut tersenggol mobil ambulans.
Tidak terima dengan kejadian tersebut, anggota TNI itu mengejar ambulans. Aggota TNI tersebut kemudian menggebrak kaca sebelah kanan mobil ambulnas. Anggota TNI itu juga dengan sengaja memotong jalan ambulans. Video pun kemudian viral hingga akhirnya TNI AD mengambil langkah tegas terhadap anggota TNI tersebut.
