Kisah 2 Pemuda Jadi Buronan Polhut karena Panjat Puncak Tugu Lawu & Disanksi Tanam 17 Pohon

"emuda yang berhasil memanjat tugu puncak Gunung Lawu tersebut mengibarkan bendera merah putih dengan kedua tangannya."

Viral | 26 August 2021, 07:14
Kisah 2 Pemuda Jadi Buronan Polhut karena Panjat Puncak Tugu Lawu & Disanksi Tanam 17 Pohon

TamanPendidikan.com - Video yang memperlihatkan seorang pendaki beraksi memanjat Tugu Puncak Gunung Lawu dan mengibarkan bendera merah putih viral di sosial media. Polisi Hutan KPH Lawu DS melacak dan mencari siapa pendaki tersebut.

Video pendek berdurasi 28 detik dan 5 detik menunjukkan pemuda tersebut berusaha memanjat tugu dan berdiri. Pada video berdurasi 28 detik tampak pemuda dengan kaos lengan pendek dibantu memanjat tugu oleh pemuda berkaos lengan panjang warna hitam.
TamanPendidikan.com

WhatsApp Image 2021-08-26 at 14.13.59.jpeg

Sambil tertawa kedua pemuda yang mengenakan celana panjang warga hitam ke abu-abu an dan berhasil memanjat tugu Hargo Dumilah, puncak Gunung Lawu. Sementara itu dalam video kedua berdurasi 5 detik tampak terlihat dari orang yang berbeda. Kali ini pemuda mengenakan topi dan berkaos panjang corak hijau dengan bangga menyebut bisa mengulangi memanjat tugu puncak Lawu lagi.

Pemuda dengan memakai topi tersebut sengaja mengulangi naik ke puncak Lawu. Pemuda yang berhasil memanjat tugu puncak Gunung Lawu tersebut mengibarkan bendera merah putih dengan kedua tangannya.
TamanPendidikan.com

WhatsApp Image 2021-08-26 at 14.13.59 (1).jpeg

"Intinya kita akan melacak itu video kapan karena kita tutup jalur pendakian selama PPKM. Knpa bisa masuk mendaki ke puncak Gunung Lawu dan membuat ulah," ujar Waka ADM KPH Lawu DS, Yudiono menanggapi bideo viral tersebut.

Dalam pelacakan pelaku pemanjat Tugu Hargo Dumilah yang berada di puncak Gunung Lawu. Selain menerjunkan Polhut, KPH Lawu DS akan berkordinasi dengan kepolisian serta TNI. Hal ini karena selain ada larangan pendaki memanjat tugu juga saat ini bertepatan masih pemberlakuan PPKM.

"Kita masih akan berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI juga, kemarin kami juga sudah ke Polsek Plaosan untuk terkait hal tersebut. Karena selain larangan bagi pendaki memanjat tugu juga saat ini kita masih menutup semua jalur pendakian karena masih PPKM," kata Yudiono.
TamanPendidikan.com

WhatsApp Image 2021-08-26 at 14.13.59 (2).jpeg

Saat ditanya terkait sanksi bagi pendaki yang memanjat tugu Hargo Dumilah dan nekat masuk saat PPKM, Yudiono mengaku akan menyerahkan sepenuhnya ke kepolisian. "Nanti biar kepolisian yang bertindak yang jelas kita tidak membuka jalur pendakian Gunung Lawu selama PPKM," tandasnya.

Bertemu Bupati Karanganyar

Identitas orang dalam aksi panjat tugu di Puncak Hargo Dumilah, Gunung Lawu, Karanganyar, yang viral akhirnya terungkap. Mereka adalah dua lelaki asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rizki Tri Cahyo Legowo (27) & Wahyu Ridho Kurniawan (24).

Salah satu lelaki nekat memanjat tugu di puncak Hargo Dumilah, Gunung Lawu adalah Rizki Tri Cahyo Legowo. Satu lagi, rekannya membantu memanjat dinding tugu, yaitu Wahyu Ridho Kurniawan. Rizki meminta maaf kepada Bupati Karanganyar, Juliyatmono atas aksi panjat tugu yang dia lakukan dan jadi viral. Dia tidak menyangka akan membuatnya viral di media sosial dan meresahkan masyarakat.

"Saya Pak (yang naik tugu di Hargo Dumilah). Itu pas 17 Agustus. (Momen memperingati HUT ke-76 RI) diwujudkan naik ke tugu di puncak Gunung Lawu, Hargo Dumilah. Itu spontanitas saking senenge 17-an, Pak," kata Rizki saat ditanya Bupati alasannya melakukan hal itu.
TamanPendidikan.com

https://www.instagram.com/exploregunung_/

Rizki meminta maaf kepada Bupati Karanganyar atas aksi panjat tugu yang ia lakukan dan jadi viral. Ia tidak menyangka akan membuatnya viral di media sosial dan meresahkan masyarakat.

Rizki mengaku berangkat dari DIY pada Minggu (15/8/2021). Pendakian dimulai pada Senin (16/8/2021) dan sampai puncak pada Selasa (17/8/2021). Ia langsung turun gunung setelah sampai puncak. Rizki mengaku mendaki lewat jalur yang belum dibuka secara resmi, yakni Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur.

"Saya kan tidak bisa naik lewat Karanganyar karena masih ditutup selama PPKM. Makanya lewat Jogorogo. Saya berangkat dengan Ridho saja. Perjalanan 11 jam. Sampai atas (puncak Gunung Lawu), ternyata banyak orang. Tapi saya tidak tahu mereka naik dari mana," ceritanya.

"Saya mengakui kesalahan saya. Semoga warga Internet dan masyarakat mau memaafkan kesalahan saya. Saya tidak akan mengulangi perbuatan," imbuhnya.

Sukarelawan setempat, Ari Budi, menyampaikan keprihatinan atas ulah dua Rizki dan Ridho. Ari mengaku langsung mengenali Rizki saat melihat video yang viral di media sosial. Tetapi, Ari berupaya memastikan video tersebut.

"Saya pastikan itu betul dia atau bukan. Setelah betul, saya ajak ke sini (Karanganyar) untuk memperjelas persoalan dan meminta maaf. Ini supaya ada efek jera. Pembelajaran buat pendaki lain. Harus menjaga etika dimanapun berada. Dia harus mempertanggungjawabkan perbuatan. Ini yang ia lakukan," kata Ari.

Bupati Berikan Sanksi

Bupati Karanganyar Juliyatmono alias Yuli memberikan sanksi kepada dua pelaku aksi panjat tugu di Puncak Hargo Dumilah, Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah. Bupati Yuli mengatakan, aksi yang dilakukan Rizki dengan menaiki tugu puncak Lawu beserta mengibarkan bendera sangat berlebihan. Sehingga menjadikan masyarakat atau netizen geram.

"Saya harap silakan membuat video klarifikasi, dan sudah ketemu dengan saya. Nyatakan, kalau perbuatan yang kalian lakukan itu memang tidak pantas untuk ditiru. Dan karena kemarin bertepatan dengan tanggal 17 Agustus, saya minta keduanya menanam bibit pohon sebanyak 17 pohon. Silakan ditanam di lereng Gunung Lawu," tuturnya.
TamanPendidikan.com

https://www.instagram.com/exploregunung_/

Meski menerima permintaan maaf mereka, Bupati Yuli tetap memberikan sanksi kepada Rizki dan Ridho. Dua lelaki itu diminta menanam 17 batang bibit pohon jenis apa pun di hutan Gunung Lawu. Sanksi itu harus dilaksanakan sebagai wujud penyesalan dua pelaku aksi panjat tugu itu.

"Tanam 17 batang pohon karena momen 17 Agustus. Pohon jenis apa pun. Silakan menanam di Cemara Kandang, boleh. Semoga tumbuh subur dan berkah. Apa yang dia lakukan ini membuat pencinta gunung terluka. Saya apresiasi langkahnya ketemu saya dan menyampaikan maaf," sambungnya.

Bupati Yuli menambahkan Pemkab tidak melarang masyarakat menikmati keindahan Gunung Lawu. Tetapi, Bupati mengingatkan gunung itu istimewa, khususnya Gunung Lawu. Ia menyayangkan cara dua lelaki itu mengekspresikan kegembiraannya pada momen 17 Agustus di Gunung Lawu.


Baca Berita yang lain di Google News


Story

Artikel Pilihan

Artikel Terpopuler


Daun Media Network