Jelaskan Pengertian Drama Satu Babak, Berikut Jenis, Unsur, dan Strukturnya

"Pelajari Lebih Dalam Tentang Drama dengan Artikel di Bawah ini."

Edukasi | 10 January 2023, 03:32
Jelaskan Pengertian Drama Satu Babak, Berikut Jenis, Unsur, dan Strukturnya

TamanPendidikan.com - Pada umumnya, naskah-naskah drama dibagi ke dalam babak-babak. Babak adalah bagian dari naskah drama yang merangkum semua peristiwa yang terjadi di suatu tempat pada urutan waktu tertentu.

Suatu babak biasanya dibagi lagi ke dalam adegan. Adegan adalah peristiwa berhubung datangnya atau perginya 10 seseorang atau lebih tokoh cerita ke atas pentas.

Drama yang terdiri atas tiga atau lima babak disebut drama panjang. Kalau drama itu terdiri atas satu babak disebut drama pendek atau sering disebut drama satu babak.

Pengertian Drama Satu Babak

Kata drama berasal dari bahasa Yunani “dromai” yang berarti berbuat, bertindak, bereaksi. Banyak istilah yang muncul untuk menyebut kata drama yaitu komedi stabul, komedi bangsawan, sandiwara, theater.

Suharyanto dalam Hasanudin menyatakan bahwa drama adalah lakon yang dibawakan dalam pertunjukan. M.Atar Semi dalam Hasanudin menyatakan bahwa pengertian drama dalam cerita atau tiruan perilaku manusia yang dipentaskan.

Sementara, menurut Suroto dalam Hasanudin menyatakan pengertian drama yaitu rentetan kejadian yang berupa konflik dalam kehidupan manusia yang merupakan suatu cerita yang dipertunjukan di atas pentas.

Jenis-jenis Drama
• Drama Berdasarkan Lakon

1. Drama tragedi (duka cerita) adalah drama yang penuh kesedihan.
2. Drama komedi (suka cerita) drama penggeli hati. Drama ini penuh kelucuan yang menimbulkan tawa penonton.
3. Drama tragedi komedi adalah perpaduan antara drama tragedy dan komedi. Isi lakonnya penuh kesedihan, tetapi juga mengandung hal-hal yang menggembirakan dan menggelitik hati. Sedih dan gembira silih berganti.
4. Drama opera adalah drama yang dialognya dinyanyikan dengan iringan musik.
5. Drama melo drama adalah drama yang dialognya diucapkan dengan iringan melodi atau musik.
6. Drama farce adalah drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan.
7. Drama tablo adalah jenis drama yang mengutamakan gerak.
8. Drama sendratari adalah gabungan antara seni drama dan seni tari. Rangkaian peristiwa diwujudkan dalam tarian yang diiringi musik.

• Drama Berdasarkan Alat Yang Digunakan

1. Drama panggung dimainkan oleh para aktor di panggung pertunjukan.
2. Drama radio tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi hanya bisa didengarkan oleh penikmat.
3. Drama televisi dapat dilihat dan didengar (meskipun hanya gambar) hampir sama dengan drama panggung hanya saja drama teevisi tidak bisa diraba.
4. Drama film hampir sama dengan drama televisi. Bedanya, drama film menggunkan layar lebar dan biasanya dipertunjukan di bioskop.
5. Drama wayang para tokoh digambarkan dengan wayang atau golek dan yang memainkan adalah dalang.
6. Drama boneka hampir sama dengan wayang. Bedanya, dalam drama boneka para tokoh digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang.

• Drama Berdasarkan Masa

1. Drama baru atau Drama Modern adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.

2. Drama lama atau Drama Klasik adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istana tau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan sebagainya.

Unsur Instrinsik Naskah Drama

Naskah drama memiliki percakapan. Kramagung merupakan perintah atau petunjuk untuk berbuat. Biasanya kramagung ditulis dalam kurung. Drama juga memiliki unsur intrinsik. Unsur-unsur itu antara lain: tema; plot/alur; perwatakan/karakter; dialog; dan konflik.

1) Tema

Seperti halnya cerita rekaan, drama memiliki pikiran pokok yang hendak diutarakan pengarang. Pokok pikiran ini merupakan suatu yang diyakini, suatu pendirian, paling tidak dalam kaitan drama (naskah) yang dihasilkannya itu. Drama yang tidak jelas sikapnya , arah plotnya pun tidak akan menentu. Pokok pikiran itulah yang dinamakan tema.

2) Plot/alur

Plot atau alur adalah salah satu unsur fungsional dalam drama.plot juga bisa diartikan sebagai bagan atau kerangka kejadian tempat para pemeran berbuat.

Plot adalah suatu keseluruhan peristiwa di dalam skenario, serangkaian hubungan sebab akibat yang bergerak dari awal hingga akhir (A. Ajib Hamzah. 1985:96).

Bagan atau kerangka situasi cerita memiliki bagian-bagian, yaitu: eksposisi, konflik, komplikasi, krisis, resolusi, keputusan (Yapi Tambayong dalam. Alur adalah urutan kejadian yang membentuk cerita.

3) Perwatakan/karakter Tokoh

Perwatakan sangat penting dalam drama, tanpa perwatakan tidak akan ada cerita tanpa perwatakan tidak akan ada plot. Pengungkapan watak dalam dialog, dapat dilakukan dengan:

(a) kata-kata yang diucapkan sendiri oleh pelaku dalam percakapan dengan pelaku lain, dan
(b) kata-kata yang diucapkan oleh pelaku lain tentang dirinya. Tokoh-tokoh dalam drama membawa tugas tertentu, berdasarkan tugasnya tokoh-tokoh dapat kita golongkan menjadi tiga, yaitu:

• Tokoh protagonis, merupakan tokoh utama dalam drama yang muncul ingin mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi di dalam mencapai cita-cita.

• Tokoh antagonis, merupakan tokoh yang melawan cita-cita tokoh protagonis.

• Tokoh tritagonis, merupakan tokoh yang tidak memiliki sifat protagonis maupun antagonis. ia menjadi pihak ketiga yang kadang-kadang menjadi pendamai.

4) Dialog

Dialog merupakan serangkaian percakapan dalam cerita. Teknik dialog amat penting bagi sebuah cerita. Masing-masing tokoh sangat dikuatkan denga dialog yang diucapkan serta gaya atau mimik wajah.

5) Konflik

Konflik merupakan masalah, pertikaian, pertentangan yang terjadi pada suatu drama.Konflik ini dialami oleh tokoh utama dengan dibantu oleh tokoh-tokoh penunjang. Setiap drama atau cerita memliki konflik yang berbeda- beda.

Konflik sebuah drama akan menambah ketertarikan para penonton. Bahkan sebaiknya mampu mengajak penonton seolah-olah larut dalam pertikaian yang terjadi antar tokoh (red: merasakan).

Konflik antar tokoh menyimpan tekateki yang membuat penonton semakin pensaran dengan kelanjutan cerita dan bagaimana endingnya.

Struktur Drama

Sebagai naskah yang utuh, drama dibangun oleh beberapa unsur yang saling berkaitan, yaitu dialog, petunjuk pemanggungan, plot, dan karakter. Dialog merupakan ucapan tokoh yang kemudian disusul oleh ucapan tokoh yang lain. 

Petunjuk pemanggungan adalah teks sampingan yang berfungsi untuk memeberikan petunjuk tentang berbagai aspek pemanggungan, yakni aspek karakter, penuturan atau desain. 

Plot adalah pola pengaturan kejadian dalam drama yang membuat kejadian-kejadian tersebut saling berhubungan secara logis, utuh, dan bermakna. 

Kejadian-kejadian dalam drama tentu saja muncul karena adanya tindakan toko atau karakter dramatik dengan segala aspek psikis, moral, sosial dan ciri fisiknya.


Baca Berita yang lain di Google News


Story

Artikel Pilihan

Artikel Terpopuler


Daun Media Network