Jelaskan Pengertian Filsafat, Berikut Ciri-Ciri dan 7 Tokohnya

"Ketahui Juga Pengertian Filsafat Secara Etimologis, Terminologis, dan Pandangan Hidup."

Edukasi | 13 January 2023, 03:57
Jelaskan Pengertian Filsafat, Berikut Ciri-Ciri dan 7 Tokohnya

TamanPendidikan.com - Pengertian filsafat berasal dari kata Yunani, yaitu philosophia, terdiri dari kata philos yang berarti cinta atau sahabat dan kata sophia yang berarti kebijaksanaan, kearifan atau pengetahuan. Jadi, philosophia berarti cinta pada kebijaksanaan atau cinta pada kebenaran, dalam hal ini kebenaran ilmu pengetahuan.

Pengertian Filsafat Secara Terminologis

Pemahaman pengertian filsafat secara terminologis sangat beragam tergantung pada sudut pandang orang ang melihatnya. Contohnya pengertian filsafat secara terminologi dari Poedjawiatna (1982) yang mngemukakan filsafat adalah ilmu yang mencari sebab yang sedalamdalamnya bagi segala sesuatu yang ada dan mungkin ada.

Pengertian Filsafat Sebagai Pandangan Hidup

Seseorang yang acap/bijaksana harus memiliki anutan atas suatu filsafat (Woodhouse, 2000). Hal ini berarti bahwa dia memiliki suatu pandangan, seperangkat pedoman hidup atau nilai-nilai yang meresapinya adalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara guna mewujudkan tujuan hidup yang diidealkan.

Pemaknaan filsafat dapat diterima berkenaan filsafat sebagai hasil olah pikir yang kritis, interogatif, dan reflektif, memang berwujud ide, gagasan atau teori dalam konteks pemaknaan akan apa yang ada di kekinian, dikelampauan, dan sekaligus juga mimpi-mimpi masa depan.

Ciri-Ciri Filsafat
Adapun ciri-ciri dari filsafat, diantaranya:

1. Filsafat adalah bagian dari pengetahuan yang berkaitan dengan hakikat, prinsip, dan asas dari seluruh realitas/objek materi filsafat.

2. Ada objek materi filsafat, bisa ada skala (nyata), niskala (tidak nyata).

3. Pengetahuan filsafat didapat dari aktifitas akal budi dengan menggunakan pemikiran rasional, pemahaman, penafsiran, spekulasi, penilaian kritis, logis, menyeluruh, dan sistematis.

4. Filsafat sebagai ilmu bertujuan mencari kebijaksanaan melalui penggalian kebenaran secara mendalam yang menyangkut sebabsebab pertama ataupun sebab-sebag terakhir.

5. Filsafat merupakan pertanyaan bukan pernyatan yang tak pernah berahir ataupun dapat dikatakan seni kritik atau ilmu kritis guna membangun suatu gudang teoritis yang menjadikan manusia insan yang philosopos.

Adapun menurut Suprapto wirodiningrat dalam surajiyo (2012:13) menyebutkan ciri-ciri filsafat ada 3 yakni sebagai berikut :

1. Menyeluruh
Artinya, pemikiran yang luas karena tidak membatasi diri dan bukan hanya ditinjau dari satu sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dengan ilmu-ilmu lain, hubungan ilmu dengan moral, seni dan tujuan hidup.

2. Mendasar
Artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental atau esensial objek yang dipelajarinya sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap nilai dan keilmuan. Jadi tidak hanya berhenti pada periferis (kulitnya) saja, tetapi sampai tembus ke dalamannya.

3. Spekulatif
Artinya, hasil pemikiran yang didapat dijadikan dasar sebagai pemikiran selanjutnya. Hasil pemikirannya seslalu dimaksudkan sebagai dasar untuk menjelajah wilayah pengetahuan yang baru. Meskipun demikian, tidak berarti hasil pemikiran kefilsafatan itu meragukan, karena tidak pernah mencapai penyelesaian.

Ahli-Ahli Filsafat Yunani
TamanPendidikan.com

Pixabay

Beberapa orang filsuf Yunani sekitar abad ke-4 sampai abad ke-2 SM telah berupaya untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang amat mendasar tentang apakah asal mula atau dasar dari segala yang ada dalam alam ini.

1. Thales

Thales dari Miletus yang diperkirakan hidup antara tahun 624548 SM dianggap sebagai orang pertama yang berupaya mencari jawaban atas pertanyaan tentang asal segala benda alam ini.

la tinggal di sebuah pulau dan setiap hari ia melihat lautan luas, yang di samping dapat memberikan kehidupan bagi masyarakat di pulau itu, juga dapat menimbulkan bencana bagi para nelayan. la pernah melakukan perjalanan ke negeri Mesir dan menyaksikan bagaimana air sungai Nil dapat dimanfaatkan oleh penduduk sekitarnya untuk keperluan pertanian.

2. Anaximenes

Berbeda dengan Thales, Anaximenes yang hidup antara tahun 585528 SM berpandangan bahwa yang menjadi dasar bagi semua benda dan kehidupan di alam ini ialah udara.

Pandangan ini dikemukakannya dengan landasan pemikiran bahwa manusia dan semua makhluk hidup itu bernapas, yaitu mengambil udara yang melingkupi alam semesta. Udara merupakan sumber kehidupan karena tanpa udara semua makhluk akan mati.

Jadi, udaralah asal dari segala ada. Gerakan udara menyebabkan terjadinya isi alam semesta yang bermacam-macam jenisnya.

3. Herakleitos

Herakleitos yang hidup sekitar tahun 540480 SM berpendapat bahwa tidak ada yang kekal di alam ini. Segala sesuatu tentu mengalami perubahan. Jadi, hakikat segala sesuatu itu ialah perubahan itu sendiri. Perubahan dilambangkan sebagai sifat api.

Oleh karenanya, ia berpendapat bahwa dasar segala sesuatu ialah api. Adapun perubahan itu berlaku di bawah suatu hukum yang disebutnya logos, artinya pikiran yang benar. Kata logika yang Anda kenal sekarang ini berasal dari kata logos itu.

Anda yakin bahwa yang kekal itu adalah Tuhan pencipta alam semesta ini. Orang yang berpikir itu menggunakan akalnya untuk mengetahui apa yang menjadi dasar atau asal segala sesuatu atau hakikat sesuatu itu, serta hukum yang mendasari perubahan yang terjadi padanya.

4. Phytagoras

Phytagoras hidup antara tahun 580500 SM dan tinggal di kota Kroton, Italia Selatan. Ia dikenal sebagai seorang yang selalu berusaha membersihkan rohaninya dalam mencapai kesempurnaan hidup.

Dengan cara “pemumian”, manusia membersihkan jiwanya agar pada saat ia meninggal, jiwanya memperoleh kebahagiaan. Selain itu, Phytagoras dikenal pula sebagai ahli matematika.

Tidaklah terlalu mengherankan apabila ia mengajarkan kepada para muridnya bahwa asal segala sesuatu itu ialah bilangan atau angka. Pandangannya tentang alam semesta bertitik tolak dari bilangan.

Menurut pendapatnya alam ini tersusun sebagai bilangan-bilangan. Oleh karenanya, manusia akan memperoleh pengetahuan tentang alam ini melalui pengetahuannya mengenai bilangan.

5. Leukippos

Leukippos bertempat tinggal di kota Miletus. Data tentang kehidupannya tidak banyak dikenal orang. la dianggap sebagai orang pertama yang mengemukakan tentang atom. Pendapatnya ini kemudian dikembangkan oleh Demokritos.

Oleh karenanya, apabila kita membahas teori atom, kedua orang inilah yang dianggap memiliki sumbangan awal terhadap teori tersebut.

Leukippos yang diperkirakan melakukan kegiatannya antara tahun 450420 SM mengemukakan pandangannya bahwa segala sesuatu yang ada itu terdiri atas atom-atom dan ruang kosong, yang jumlahnya tak terhingga. Sebuah benda berbeda dengan benda lain karena bentuk, susunan, posisi, dan tumbukan antar atomnya.

6. Demokritos

Sebagaimana telah Anda ketahui, pandangan Demokritos (460370 SM) tentang asal alam dan segala yang ada, tidak berbeda dengan pandangan Leukippos.

Ia mengembangkan pandangan Leukippos dengan mengemukakan pendapatnya bahwa alam semesta terdiri atas atom-atom dan ruang hampa. Atom-atom itu bebas bergerak dan dapat mengubah posisinya.

Atom bersifat kekal, tak dapat dilihat, dan tak dapat dibagi. Atom berbeda satu dengan yang lain dari ukuran, posisi, susunan, berat, dan kecepatannya. Benda yang tampak sesungguhnya merupakan kumpulan atom-atom dan benda yang stabil terdiri atas atom-atom yang saling berkaitan.

7. Empedokles

Empedokles yang hidup sekitar tahun 490430 SM berpandangan bahwa alam semesta terdiri dari empat unsur utama, yakni udara, api, air, dan tanah. 

Masing-masing unsur ini memiliki sifat yang berbeda. Udara bersifat dingin, api bersifat panas, air bersifat basah, dan tanah bersifat kering. Suatu benda dapat terjadi karena adanya percampuran antara unsur-unsur tadi. 

Sikap hidup Empedokles dipengaruhi oleh Phytagoras. Ia berpendapat bahwa di samping empat unsur tadi, terdapat pula dua kekuatan yang berpengaruh, yakni cinta dan kebencian. Sesuatu terbentuk dari empat unsur utama di bawah pengaruh kekuatan cinta dan dapat binasa oleh adanya perpisahan antara unsur-unsur tersebut di bawah kekuatan kebencian.


Baca Berita yang lain di Google News


Story

Artikel Pilihan

Artikel Terpopuler


Daun Media Network